Resensi Buku
Judul
Buku : Madre
Penulis : Dewi Lestari / Dee
Penerbit : Penerbit Bentang ( Bentang Pustaka
)
Tahun
Terbit : 2011
Ukuran
Buku : 20
Halaman
: 160

Buku ini mengubah takdir seorang laki-laki bernama
Tansen dalam waktu sehari . Setelah dia menghadiri pemakaman seseorang yang
sama sekali tak ia kenal tapi mencantumkan namanya sebagai ahli waris. Warisan
berisi kunci dan kertas bertuliskan alamat sebuah ruko berlantai dua yang sudah
lama tak diurus. Disana Tansen bertemu Pak Hadi yang tinggal di ruko. Pak Hadi
menceritakan bahwa dulu ruko ini bekas Toko Roti “Tan de Bakker” tetapi sudah 5
taun mati suri.
Tansen juga mendapat kejutan dari dalam lemari
pendingin, dia mendapatkan Madre. Madre
adalah adonan putih keruh atau adonan biang hasil perkawinan dari tepung, air
dan fungi bernama Saccharomyses exiguous yang
lahir pada tahun 1941. Madre yang Pak Hadi anggap sebagai keluarga. Tetapi bagi
Tansen Madre itu hanya adonan roti.
Tansen pun diajari membuat Roti oleh Pak Hadi.
Tansen menguleni adonan Roti yang sudah diberi Madre dan kemudian di diamkan
dalam waktu sehari. Alhasil roti yang dihasilkan berhasil dengan baik. Tansen
yang seringkali menulis di blok menceritakan kisah yang ia alami, mulai dari
silsilah keluarga baru hingga madre. Tulisan Tansen mendapat perhatian dari
seorang gadis cantik pengusaha roti. Kemudian dari sini dimulailah kisah baru
antara Tansen, Pak Hadi, gadis cantik,dan tentu saja Madre. Kisah cinta,
perjuangan dan sejarah akan terbentuk disini, dan semua kisah berawal dari
Madre.
Kelebihan buku ini adalah karena cara penyampaiannya
bisa dalam bahasa yang komunikatif, walaupun banyak istilah tentang roti, namun
pengemasan yang apik membuat orang awam yang tidak paham roti pun bisa memahami
makna dari penulis. Kisahnya yang unik, serta mengangkat tema yang tidak biasa.
Konfliknya sederhana namun dalam penyelesaiannya dapat membuat pembaca
mempelajari berbagai hal dalam menjalani hidup, yakni pemikiran yang matang
dalam memandang hidup dan masa depan. Buku ini terdiri dari 13 karya fiksi dan
prosa pendek karya Dee yang disusun apik. Kisah-kisah apik itu menyuguhkan
berbagai tema seperti perjuangan sebuah took roti, dialog antara ibu dan
janinnya, dilemma antara cinta dan persahabatan sampai tema seperti reinkarnasi
dan kemerdekaan sejati.
Kekurangannya adalah cerita yang disuguhkan hanya
singkat, bahkan tidak dapat menggambarkan konflik yang muncul serta
penyelesaiannya dengan gamblang dan jelas, hanya secara garis besar saja. Banyak
menggunakan istilah khusus jadi orang harus benar-benar memahami buku ini untuk
tahu artinya.
No comments:
Post a Comment