Pernah Anda menyusuri sungai
menggunakan perahu karet? Bagi yang sudah pernah melakukannya, ini menjadi hal
biasa. Tetapi, bagaimana jika petualangannya mengalir ke dalam gua? Tentu
mengasikkan sekaligus menegangkan. Aktivitas seperti ini dapat Anda lakukan di
Gua Pindul, salah satu gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa
Bejiharjo, Karangmojo, Yogyakarta. Selama kurang lebih 45-60 menit, wisatawan
akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 meter
menggunakan ban pelampung.
Petualangan yang memadukan
aktivitas body rafting dan caving ini disebut juga cave tubing. Hampir sama
dengan arung jeram, cave tubing juga menyusuri gua tetapi menggunakan ban
dalam. Apalagi, aliran air di Gua Pindul termasuk tenang, sehingga kegiatan tersebut
dapat dilakukan oleh pemula, anak kecil, bahkan wanita hamil. Sebelum memasuki
lokasi Gua Pindul, wisatawan akan melewati area persawahan dan hutan gelaran
yang sering digunakan untuk perkemahan.
Gua Pindul memiliki panjang
sekitar 350 meter, lebar 5 meter, jarak permukaan air dengan atap gua 4 meter,
dan kedalaman airnya sekitar 5-12 meter. Ketika menyusuri gua ini, wisatawan
akan melewati tiga zona, yaitu zona terang, remang dan gelap. Zona terang bisa
digunakan untuk berenang, lompat indah sambil melihat ikan yang cukup besar.
Sedangkan bagian tengah gua, terdapat sebuah ruangan yang agak besar dengan
lubang di atasnya, sinar matahari masuk melalui lubang tersebut, sehingga
suasana di dalam gua semakin indah.
Ada lagi yang menarik dari
petualangan di Gua Pindul, di mana wisatawan akan menemukan stalagtit, yaitu
sejenis mineral sekunder yang menggantung di langit-langit gua kapur. Kumpulan
stalagtit yang menyatu tersebut terlihat seperti pilar dengan ukuran lebar lima
rentangan tangan orang dewasa. Stalagtit tersebut merupakan yang terbesar di
Gua Pindul dan menduduki peringkat ke-4 di dunia dan dibutuhkan lima orang
untuk melingkarinya. Bahkan, celahnya hanya cukup dilewati satu orang saja.
Keindahan gua bertambah dengan adanya ornamen di sepanjang dinding gua layaknya
lukisan abstrak yang tak ternilai. Mata kristal kelelawar yang bergelantungan
dan tirai yang tersusun dari tetesan air di dinding gua turut menghiasi lorong
gua.
Legenda Pipi Gebendul
Penamaan Gua Pindul tidak
terlepas dari legenda yang dipercayai dan dikisahkan turun temurun oleh
masyarakat sekitar. Ceritanya, ada pengembara bernama Joko Singlulung yang
sedang mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan lebat, gunung dan sungai,
Joko Singlulung memasuki gua-gua yang ada di Bejiharjo. Di salah satu gua, Joko
Singlulung mendadak terbentur batu, sehingga gua tersebut dinamakan Gua Pindul
dari kata pipi gebendul.
Lokasi
Jika Anda melakukan perjalanan
dari arah Yogyakarta, maka di simpang lima Siyonoharjo berbelok ke kiri
melewati jalan ringroad utara, perempatan Bangjo Budegan. Lalu, belok ke kiri
menuju Bejiharjo Karangmojo, tempat Gua Pindul berada.
4 comments:
Mari ke pindul..:)
Refresing dengan caving di goa pindul dan di lanjutkan body rafting di sungai oyo memang seru, jangan lupa bagi pengunjung yang ingin berwisata kesini membawa pakaian ganti, untuk kamera ataupun hp kami menyediakan plastik bening untuk membungkusnya agar tidak kena cipratan air.
melakukan cave tubing dan rafting di goa pindul memang sangat menyenangkan, selain untuk refresing kita juga bisa menikmati keindahan alam ala karst di dalam goa pindul yang begitu menakjubkan. silahkan reservasi tiket terlebih dahulu untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung terutama pada saat liburan.
Saya sudah pernah ke Gua Pindul ketika awal Gua Pindul mulai populer. Gua Pindul tempat yang tepat untuk wisata beramai-ramai.
Post a comment