Bima Setiawan,
Erlinda Hikmawati, Ninda Eka
Kamis, 4 Oktober
2018
Rabu, 4 Oktober 2018 pukul 16.30
WIB Bidang KASTRAT (Kajian dan Aksi Strategis) HMPG (Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Geografi) mengadakan Serial Diskusi Publik di Ruang Musik PKM FIS
UNY. Diskusi kali ini bertemakan tentang "Women Right on The Right Place".
Banyak peserta yang mengikuti diskusi ini. Peserta pun cukup antusias dalam
mengikuti diskusi ini dengan aktif bertanya, dan mengungkapkan pendapatnya
dengan semangat. Ada beberapa pemateri yang memaparkan materi diskusi dengan
semangat, diikuti oleh peserta diskusi yang mengungkapkan pendapat dengan
semangat dan antusias seperti yang tertulis berikut ini.
Terdapat
beberapa kekerasan yang terjadi kepada perempuan, yakni kekerasan dalam rumah
tangga dalam pekerjaan, pacaran, dll. Zaman komunal primitive, tidak ada
perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang menjadikan pembeda yakni
kelemahan dalam hal berburu, banyak perempuan yang hamil dan menyususi akhirnya
mereka hanya berdiam diri di goa-goa. Peperangan pun terjadi, dan akhirnya
mereka menjadi tawanan, perempuan semakin terpinggirkan. Era industry masuk,
peran perempuan mulai diakomodir namun pada era ini banyak terdapat
spesialisme, perempuan semakin tersingkir dengan banyaknya kenaikan upah para
laki-laki. LAki-laki mendapat jatah/ warisan yang lebih banyak daripada
perempuan. Beberapa hadist dan tafsir mengatakan jika perempuan lebih atau menjadi tersingkir. Semakin ke sini
gerakan feminism menjadi lebih banyak dan besar yang mengatakan behawa seorang
perempuan derajatnya lebih tingg daripada laki-laki. HAM dan UUD banyak
mangakomodir hak- hak perempuan.
Melihat
bahwa perempuan dan laki-laki itu setara, tidak ada perbedaaanya, perempuan
mempuyai hak hak atau kewajiban yang sama dengan laki-laki, laki-laki memiliki
sikap feminism, begitu juga perempuan juga kadang-kadang memiliki sifat
maskulin juga. Hak hak yang perlu diperjuangkan yakni, hak lapangan kerja,
mereka harus mendapatkan pekerjaan yang layak, maupun upah dan gaji yang layak,
mereka juga harus mendapatkan hak kesehatan yang baik, baik psikologis maupun
fisik, kemudian juga hak dalam pendidikan yakni yang sama dengan para
laki-laki, istri seharusnya berada sama dengan dengan suami, tidak saling
tumpang tindih, hak selajutnya yakni hak tampil di ranah public.
Narasi
yang dibangun dari hadist, hadist, yakni wanita harus tunduk pada suami, boleh
melakukan kekerasan terhadap perempuan, saat di surge akan dihadiahi 99 bidadari.
Menanggapi
dari mas Endar:
Structural
yakni dari ilmu Sosiologi, tetapi
ada teori hegemoni yakni, perempuan
tidak boleh keluar malam, perempuan tidak boleh seperti ini, perempuan tidak
boleh seperti laki-laki, tetapi yang sakit bisa jadi laki-lakinya.
Menanggapi
dari Mas Elham, yakni Cita-cita tertinggi perempuan saat ini:
1.
suami
mapan
2.
ganteng
3.
setia
Saya
bicara menganai kelemahan Islam ttg perempuan, saya tidak menjelekkan perempuan
tetapi bagaimana argumne argument kalian.
Mbk Erlinda (PGSD
15) Kepala Pemberdayaan Perempuan BEM KM UNY
Apa kabar Hak Asasi Perempuan?
Laki-laki
dan perempuan diciptakan oleh Tuhan yang sama, perempuan menjadi rentan oleh
pelanggrana-pelanggaran hak asasi perempuan.
Hak Asasi Perempuan di Indonesia
UU RI no
7 tahun 1984 ttg Ratifikasi PBB, ttg diskiriminasi perempuan
Pelanggaran Hak Asasi Perempuan
BU DENDI,
BODY SHAMING,
Kita
melihat perempuan hanya dari segi fisik saja bukan otaknya, banyak yang bilang
International Woman Day
diperingati
tanggal 8 Maret, pertama kali dirrayakan tgl 28 FErbruari 1909 di New York
Kiprah Perempuan di Berbagai
Bidang
Ibu Susi
Wanita
adalah tiang Negara, karena wanita merupakan rahim dari para generasi-generasi
mendatang
Mbk Ninda Eka
(Kimia, UGM)
Bagaimana hak perempuan dari
kacamata NU?
Dari
kacamata NU, maka hak seorang perempuan tidak lepas dari islam, karena NU yakni
Islam, perempuan sangat dimuliakan
PErempuan
tidak diperbolehkan mengeyam pendidikan seperti laki-laki, tapi dalam islam
perempuan diperbolehkan mengeyam pendidikan seperti laki-laki, perempuan lebih
kreatif, berinovasi, lebih aktif berorganisasi, mereka tidak hanya menutut hak,
tetapi bisa memenuhi kewajibannya.
tetapi
apakah dibenarkan apabila perempuan berkarir, banyak perempuan di luar sana
memilih menjadi berkarir, tetapi bagaimana peradaban yang akan datang. Jadi
sebagai perempuan kita harus bisa memilah antara pekerjaan atau karir, maupun
menididik anak peradaban.
batal
sholatmu jika perempuan lewat di depan ketika kamu sholat, itu dikarenakan
karena nafsumuu yang terhadap perempuan.
Musafir
tidak hanya laki-laki, tetapi ada perempuan. Wanita sekarang lebih
kebarat-baratan, tapi lihat dulu situasi dan ladang garapannya.
Afkari (P. Geo
2018)
Zaman
kan semakin berkembang, tetapi kenapa perempuan semakin menurun?
Dalam
Islam, salah sedikit tidak boleh langsung dipukul, memukul ada peraturannya.
Laki-laki
dan perempuan harus seimbang, tetapi kita tidak boleh munafik, karena kita
harus memahami perbedaan, yakni perempuuan mmepuyai kelemahan dan kelebihan
begitu pula laki-laki. Adam memiliki
feminism juga sebelum ada Hawa. Hammurabi di Babylon, perempuan dijadikan
pendidik. Wanita tidak boleh mensuarakan suaranya karena dapat mmepengaruhi
konsentrasi laki-laki, Karena para laki-laki pikirannnya ‘sex’. Ibadahnya laki-laki diatasnya perempuan,
tetapi kaum awam tidak mengerti secara detail. Wanita tidak direndahkan, tetapi
karena tidak mnegerti secara mendalam bisa salah presepsi. Laki-laki perempuan
feminism yakni hanya politik, di Amerika itu terjadi seperti ituu. Dalam
berbagai agama wanita dan laki-laki seimbang, hanya saja islam dijadikan
seperti penyalahan, karena presepsi yang salah.
Konferensi
Feminisme pertama kali yakni itu menuntut hak gono gini, tetapi Babylon sudah
dibuat kebijakan akan hal itu.
Pertanyaan
dari Afkari:
Itu
hanyalah stigma dari sesorang, jika melihat dari sinetron kita melhat dan ingin
meniru hal tersebut, bagaimana kita mengubah mainset seseorang mencari suami
yang mapan, kaya.
Logika
dalam Agama tidak boleh disamakan, yakni
Filosofi Santo Alexander.
Abraham
disembilih apakah dikenaai hokum social ataupun apa? Dia tidak dikenai hokum
social tersebut.
Memukul
istri dalam Buddhaisme, Adam memakan buah khuldi, Allah sudah memberitahu Adam
bahwa tidak boleh memakan buah tersebut. HAwa yang sudah diciptakan, Adam lalai
mengingatkan, tetapi mmengingtakannya tidak boleh dengan “dipukul”.
Mas Endar (P. Geo
2016)
Laki-laki
dan perempuan tidak boleh disejajarkan, karena jika laki-laki menjadi kuli
bangunan, jika perempuan menjadi kuli bangunan itu hanya terpaksa atau
keinginan. Laki-laki harus menerima jika saat di bawah atau saat di atas, yang
penting laki-laki dan perempuan harus bertanggung jawab atas haknya. Struktural
dalam kekeluargaan, yakni laki-laki harus mengerti tugasnya. Dalam dunia NU
perempuan itu dimanjakan, perempuan hanya ‘kanca wingking’ sumur, dapur, kasur.
Muncullah berjanji, ibu-ibu arisan,
Mas Gilang (P. Geo
2016)
Bagaimana
menjadi manusia yang berkonsep dan berstruktur?
Kita
berada dalam zona patriarki, kita sebagai
Mas Abe Audry (P. Geo 15)
Women
Right tidak right lagi ketika wrong place, seseorang mempuyai kebebasan dan
kita juga memiliki kebebasan, jadi jangan meminta kebebasan oarng lain jika
membatasi kebebasan orang lain. KEbebasan dibutuhkan oleh manusia.
Wanita
adalah rahim peradaban.
Kamis, 4 Oktober 2018
Kastrat
1 comment:
s12888
login bluebet66
daftar cbet online
daftar 918 kiss malaysia
osg777 apk
joker123
Post a Comment