"Dilema Tugas Mahasiswa di Tengah Wabah Corona "
Geografi Mengkaji #1
Geografi Mengkaji #1
Sabtu (4 April 2020), Pembelajaran daring atau online learning adalah proses
pembelajaran yang menjembatani antara mahasiswa dengan dosen. Dan di mediasi
oleh pemanfaatan teknologi. Dalam Undang-Undang no 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (pasal 31) disebutkan bahwa pendidikan jarak jauh merupakan
proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan
berbagai media komunikasi serta pendidikan jarak jauh bertujuan memberikan
layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau reguler. Dimana sebagaimana yang
kita ketahui UNY sejak 16 Maret 2020 telah menerapkan kuliah daring guna
menghadapi wabah virus covid 19 yang melanda sejumlah daerah di indonesia,
sehingga tidak memungkinkan untuk mengadakan kuliah tatap muka
UNY
sebagai lembaga Akademik telah menunjang dosen dan mahasiswanya untuk media
pembelajaran sistem daring ini lewat dengan adanya Besmart, dimana merupakan
sebuah sistem berbasis e-learning yang disiapkan untuk menunjang perkuliahan
yang ada. Selain itu, UNY sekarang sudah tersedia Sistem meeting online yang
meneyerupai google meeting yaitu BigBlueButton dan sudah integrasi dengan
besmart. Beberapa provider juga sudah diajak kerjasama untuk mempermudah akses
mahasiswa terkait jaringan internet berupa gratis kuota internet untuk
mengakses beberapa situs layanan kependidikan tertentu.
Namun apakah
pembelajaran sistem daring ini sudah efektif dan efisien untuk dilakukan pada
sistem pendidikan yang sekarang?. Hingga saat ini
terbukti masih banyak mahasiswa yang mengeluhkan akan banyaknya permasalahan
yang dihadapi dalam sistem kuliah daring ini. Jika dilihat dari perspektif permasalahan kuliah online
selama wabah covid 19 merebak terdapat beberapa permasalahan yang dialami
selama kuliah online. Beberapa masalah yang dihadapi yaitu seperti ketidaksiapan kampus baik dari dosen, mahasiswa
dan fasilitas penunjang perkuliahan memperlihatkan belum adanya kesiapan.
Kemudian dosen belum dapat memanfaatkan media pembelajaran seperti besmart
ataupun yang lain. Kemudian terkait kesiapan mengenai kuota internet bagi
mahasiswa maupun dosen dalam melakukan pembelajaran daring. Tidak hanya
permasalahan kuota internet, namun beberapa mahasiswa yang pulang kampung
dengan akses internet yang sulit didapatkan.
Masalah
lainnya yang dinilai mahasiswa pendidikan geografi yang sering terjadi semasa
Perkuliahan adalah banyaknya matakuliah yang seharusnya berupa pemberian serta
pemahaman materi diganti dengan pemberian tugas yang melimpah, hal ini sangat
menambah beban dari setiap mahasiswa. Dari hal tersebut jelas kurangnya
persiapan dari mahasisiwa maupun dosen menghadapi sistem kuliah daring ini
terlihat, sehingga praktis hanya berfokus kepada output pembelajaran berupa
hasil tugas serta kehadiran mahasiswa.
Selain itu beberapa matakuliah yang dirasa memang diperlukan pertemuan seperti
praktikum dirasa menjadi terhambat bagi sejumlah mahasiswa.
Solusi
untuk pembelajaran atau kuliah online dapat dilakukan oleh kampus berupa
pelatihan online yaitu memanfaatkan media-media ataupun pembelajaran online
untuk mahasiswa dan dosen yang apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
contohnya seperti saat ini terjadi dalam perkuliahan reguler, maka dapat
dilakukan secara online. Kampus juga dapat membuat panduan teknis mengenai
pembelajaran online untuk dosen maupun mahasiswa. Selain itu diperlukannya inovasi dan sistem
penyampaian materi yang sesuai dengan sistem pembelajaran daring yang baik itu
sendiri tercapai. Jadi
dari diskusi ini dapat disimpulkan bahwa perkuliahan daring ini belum dapat
berjalan dengan maksimal dikarenakan mahasiswa dan dosen belum dapat
mempraktekkan sistem perkuliahan ini dengan baik sehingga diperlukannya evaluasi
No comments:
Post a Comment